Electronic Resource
EKOPEDAGOGI
Lanskap budaya merupakan pemandangan yang dibentuk dari perpaduan antara pekerjaan alam dan perilaku manusia. Salah satu lanskap budaya paling terkenal keberbagai negara, adalah sawah berteras milik subak di Bali. Subak merupakan organisasi tradisional para petani di Bali, yang bersifat mandiri dan demokratis untuk berbagi tanggungjawab dalam pengelolaan air irigasi dan pola tanam padi sawah. Lanskap budaya subak terkenal bukan hanya karena pemandangannya yang indah, tetapi lebih pada kekayaan kebudayaannya yang mencerminkan berbagai nilai kehidupan universal. Nilai itu berlaku bagi semua umat manusia, tanpa memandang perbedaan agama, bangsa, ras, gender dan generasi. Adanya nilai itu pula mendorong Badan Dunia untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO), pada 12 Juni 2012 menetapkan lanskap budaya subak sebagai warisan budaya dunia. Subak dapat menjadi model yang tepat dan teruji bagi pembelajaran, karena mampu menghilangkan pembatas antara belajar di sekolah dan kehidupan nyata, antara ilmu alam dan ilmu sosial, antarasains modern dan sains tradisional, dan terutama pembatas antara generasi dan warisan kebudayaan leluhurnya. Sejarah perkembangan subak dapat memberikan fokus yang jelas tentang tantangan dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis lingkungan lokal. Pada saat ini Subak menghadapi berbagai ancaman. Yang paling serius adalah minat generasi muda untuk bekerja dalam bidang pertanian sangat rendah. Kesan bekerja sebagai petani identik dengan penghasilan yang rendah, suasana kerja yang kotor, dan kurang terdidik mengakibatkan sebagian besar generasi muda Bali menjauhi budidaya bertani padi.
EBK-00067 | 631.587/ Sur - e | Perpus Pusat (0) | Tersedia |
BUK009631 | 631.587/ Sur - e | Perpus Pusat | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain